Cara Import Excel ke Google Sheet

Cara Import Excel ke Google Sheet

Pernah gak sih, sobat ini dikirimin file excel tapi kitanya gak punya aplikasi excel? Ane sendiri sering ngalamin kaya gitu sob. Sebagai pengguna Linux sejak kuliah dulu, ane sering dipusingkan dengan masalah office. Semua berubah setelah Google menyediakan office online.

 

Import Excel ke Google Drive

Okee, udahan dulu lah. Kali ini ane pengen share tentang gimana sih caranya buka file excel di Google Sheet, gimana sih cara import file excel di Google Sheet. So, let’s get started ya!

Cara Import Excel ke Google Sheet

Pertama-tama, kita perlu upload file excel-nya dulu nih ke Google Drive. Buka drive.google.com, lalu tap tombol New di sebelah kiri.


New - Google Drive

 

Pilih opsi File Upload, lalu pilih file excel yang mau kita buka di Google Sheet. Google Drive akan otomatis meng-upload file yang kita pilih tadi. Tunggu sampai proses upload selesai.




Setelah itu, cari file yang kita udah upload tadi. Klik Kanan, pilih opsi Open With, pilih lagi Google Sheet.



 

Udah deh, nanti bakal terbuka tab baru yang memuat file excel yang udah kita upload tadi.

 


Oke segitu dulu ya sob, semoga bermanfaat buat para kaum penghemat harddisk, yang memang gak install office karena space harddisk terbatas hehe See ya!

Puisi yang Dibikin oleh AI?

Puisi yang Dibikin oleh AI?

Seni dan budaya merupakan bagian penting dari sebuah perkembangan masyarakat di negara manapun. Bidang tersebut saat ini sedang dirambah oleh Google dalam peningkatan teknologinya.

Poemportraits

Dilansir dari laman Android Pit, Sabtu (4/5/2019) bahkan raksasa teknologi asal Amerika tersebut telah meluncurkan aplikasi untuk menyusun puisi menggunakan kecerdasan buatan yang dinamai Poemportraits.

Aplikasi ini dikembangkan oleh penulis kode Ross Goodwin dan artis Es Devlin. Ide itu terwujud tahun lalu, awalnya sebagai karya seni interaktif yang dipamerkan di London. Pada dasarnya, aplikasi ini menggabungkan kecerdasan buatan dengan puisi untuk memproyeksikan puisi yang ditulis di wajah pengguna.

Untuk menghasilkan puisi, aplikasi meminta pengguna untuk memasukkan kata, yang pada gilirannya akan menjadi inspirasi untuk teks yang ditulis oleh AI. Semua puisi yang ditulis akan menjadi bagian dari puisi kolektif. Untuk melakukan ini, AI belajar dengan menggunakan lebih dari 20 juta contoh dari puisi abad ke-19. Dalam praktiknya, kombinasi teks dan gambar menyerupai filter Instagram.
Cara Ganti Orientasi Halaman di Google Docs

Cara Ganti Orientasi Halaman di Google Docs

Penggunaan orientasi pada dokumen sangatlah masuk akal dan tentunya berguna sekali. Ketika kita membutuhkan ruang secara horizontal, kita bisa menggunakan mode landscape, sedangkan ketika kita membutuhkan ruang secara vertikal, kita bisa menggunakan mode portrait.

Google Docs

Mengubah Orientasi di Google Docs

Disini ane menggunakan Google Docs sebagai apps yang digunakan dalam office. Kenapa Google Docs? Alasan utamanya sih simple, yaitu Google Docs ini adalah aplikasi gretongan alias gratis. Maklum lah, ketebalan dompet sangat mempengaruhi ketika ane ingin beli Microsoft Office, lagian di Linux ga support (atau ane ga nemu caranya.. hemm)

Baca Juga : Android Apps untuk Test Hardware

Untuk mengubah orientasi halaman di Google Docs ini ada batasannya sob. Yaitu kita gak bisa ganti orientasi dari sebagian halaman. Jadi kalo mau ganti orientasi halaman, ya bakal keganti semuanya gitu, ga kaya Microsoft yang katanya bisa ganti orientasi per halaman. Jadi kalo kita ganti orientasi dari suatu halaman, halaman lain gak akan ganti. Well, namanya juga gretongan, syukur-syukur Google udah buatin aplikasi office ini, daripada enggak!

Langsung aja, untuk mengubah orientasi tentunya kita harus buka dulu Google Docs nya. Buka docs.google.com dan buat dokumen baru sob, dan oh iya jangan lupa login terlebih dahulu menggunakan akun Google sobat. Kalo belum punya ya bikin lah dulu. Setelah dokumen baru terbuat, klik File terus ke Page Setup (atau kalo yang versi bahasa Indonesia raya nya itu ‘Penataan Halaman’).

Menu File

Di page setup ini kita bakal liat opsi Orientation/Orientasi. Nah disini kita bisa milih mana orientasi yang bakal kita pakai, bisa Landscape ataupun Portrait (Lanskap atau Potret).

Page Setup

Buat kamu yang pengen jadiin si lanskap ini sebagai default atau bawaannya, kita bisa mengetuk tombol “Tetapkan Sebagai Default”. Jadi tiap kita buat dokumen baru, si orientasi halamannya bakalan sesuai pengaturan yang kita tetapkan.

Nah itu dia sob sedikit bahasan yang bisa kita share. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk bahagia!
Offline Game Chrome without Ofline

Offline Game Chrome without Ofline

Chrome memiliki game lari yang ga abis-abisnya, yang bisa kita mainkan kapanpun ketika komputer/ponsel kita offline, tapi tahukan sobat kalo game "Dino" yang ada di Chrome itu bisa kita mainkan tanpa harus memutuskan koneksi Internet?

Dino

Kita hanya perlu mengetikkan chrome://dino di address bar, dan layar "No Internet" akan terbuka. Tekan spasi untuk mulai bermain. Sekarang, game tersebut memiliki kue ulang tahun dan topinya untuk merayakan 4 tahun game tersembunyi tersebut. Makanya, pas pertama kali oe liat game ini, ko ada kue sama topinya, jangan-jangan ini untuk si dino kebal selama sekian detik, eh ternyata bukan, hihi . .

Nah, itu dia sob sedikit info buat para 'Dino Lover'. Ada pertanyaan? Boleh kok, coret di kolom komentar ya!
Instagram Live Gak Sendirian Lagi!

Instagram Live Gak Sendirian Lagi!

Berdasarkan pengujian fitur musim panas lalu, sekarang para pengguna Instagram bisa live dengan teman. Maksudnya? Pengguna bisa mengundang siapa saja yang menonton siaran mereka untuk bergabung, meski hanya dua orang yang bisa live terus, yang di visualisasikan melalui split screen. Pemilik live bisa menghapus tamu mereka dan menambahkan orang lain kapanpun ia inginkan.

InstaLive

Story juga akan terlihat berbeda. Sebagai pengganti satu bulatan live, kita bakalan bisa lihat dua bulatan yang ditumpuk diatas yang linnya. Pembaruan ini harusnya udah bisa dipake sih di Google Play hari ini.

Baca Juga : Post Instagram di Laptop. Caranya?

Nah, menurutmu gimana? Pantes apa engga sob? Tulis di kolom komentar ya! Adios!
Chrome-nya Windows Ditambahin Antivirus?

Chrome-nya Windows Ditambahin Antivirus?

Kalo kita bicara Google Chrome, ia adalah salah satu browser yang paling banyak dipakai saat ini. Berdasarkan StatCounter sendiri, lebih dari 50% pemakai browser, Chrome-lah yang paling banyak dipakai, bahkan di dua kategori, desktop dan smartphone.

Chrome

Baru-baru ini, banyak sekali malware dan adware dalam bentuk ekstensi Chrome yang ada di Chrome Web Store. Google gak tinggal diam sob. Kemaren, mereka baru aja ningkatin keamanan Chrome dan nambahin fitur-fitur baru untuk versi Windows, yang akan memperingatkan penggunanya ketika ada perilaku yang aneh dan berbahaya.

CleanUp Tools. Tombol apa Penghapus?

Menurut laporan dari Blog Google, Google dalam kolaborasinya dengan perusahaan keamanan ESET, udah nambahin beberapa fitur keamanan di Chrome. Kita bisa sebut, Google nambahin beberapa fitur antivirus di browsernya.

Baca Juga : Google Pixel Meraih Peringkat Pertama dalam Uji DxOMark

Sekarang, Google Chrome bakalan memperingatkan penggunanya setiap kali ada ekstensi atau pengaya yang nyoba untuk mengubah pengaturan default browser, seperti default mesinpencari misalnya. Gak hanya itu, Chrome juga punya cleanup tool. Tools ini akan menghapus software berbahaya hanya dengan menekan sebuah tombol aja sob. Leh uga!

Fitur Antivirus Chrome

But anyway, cleanup tools ini cuman bakal hapus pengaya/ekstensi yang melanggar kebijakan software Google aja, so kita juga perlu punya software antivirus biasa di Windows kita sob, biar lebih amannya.

So, itu dia seputar pembaruan yang ditambahin Google di browser mereka, Chrome. Menurutmu gimana sob? Tulis di kolom komentar ya!
Cara Kerja Wireless Charging

Cara Kerja Wireless Charging

Wireless Charging atau Charge tanpa kabel menjadi lebih populer saat ini, dengan mengadopsi Qi Wireless Charging pada iPhone 8, iPhone 8 Plus dan iPhone X. Teknologi ini juga bisa kita temuin di beberapa ponsel Android macam Samsung Galaxy Note 8, Galaxy S8 dan Galaxy S7.

Wireless Charging

Kebanyakan dari teknologi Wireless Charging ini menggunakan induksi dan resonansi magnetik. Kita cuman perlu meletakkan ponsel di permukaannya dan secara otomatis akan men-charge — tanpa perlu ribet dengan kabel.

Cara Kerja Wireless Charging

Wireless Charging sendiri sebenarnya tidak benar-benar wireless, atau tanpa kabel. Ponsel, smart watch, tablet atau perangkat lainnya gak perlu terhubung ke pengisi daya dengan kabel, namun si pengisi dayanya yang harus terhubung ke stop kontak agar bisa berfungsi. Ketika iPhone 5 dirilis, Phil Schiller dari Apple berargumen kalo pembuatan perangkat yang cuman dipasang ke dinding (wireless charging) ini adalah suatu hal yang ribet.

Lima tahun kemudian, Apple berubah pikiran. iPhone 8, iPhone 8 Plus dan iPhone X adalah perangkat-perangkat Apple yang udah mendukung wireless charging dengan menggunakan standar terbuka Qi (Dibaca "Chee" karena kata tersebut dari bahasa China yang mengacu pada "Life Energy" pada makhluk hidup).

Baca Juga : Google Pixel Meraih Peringkat Pertama dalam Uji DxOMark

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Wireless Charging ini menggunakan induksi magnetik. Singkatnya, teknologi tersebut memanfaatkan sifat magnet untuk mentransmisikan daya. Pertama, kita meletakkan perangkat diatas wireless charger. Arus yang keluar dari stop kontak dinding, bergerak melalui kabel charger yang menciptakan medan magnet. Nah, si medan magnet ini menciptakan arus pada kumparan yang ada pada perangkat kita. Energi magnetik ini diubah menjadi energi listrik yang akan digunakan untuk mengisi daya baterai.

Perangkat pun juga harus memiliki hardware yang sesuai untuk mendukung wireless charging ini — karena perangkat tanpa kumparan yang diperlukan, gak akan bisa men-charge secara wireless.

Sementara standar Qi yang asli hanya terbatas pada induksi magnetik saja, sekarang juga telah mendukung resonansi magnetik. Cara kerjanya juga sama, namun bedanya perangkat masih bisa men-charge sampai jarak 45 mm dari permukaan wireless charger, berbeda dengan induksi dimana perangkat harus bersentuhan langsung dengan wireless charger. Namun, resonansi ini kurang efisien daripada induksi magnetik, namun punya beberapa kelebihan — misalnya, chargernya bisa kita pasang dibawah meja, jadi kita hanya tinggal meletakan ponsel diatas meja, alias teu nyirikeun kalo kita lagi ngecas, selain itu kita juga bisa men-charge beberapa perangkat pada satu tempat pengisian daya.

Bila si charger gak aktif, maka ia gak akan mengonsumsi daya secara maksimal, ia hanya akan menggunakan sedikit daya, dan kalo mendeteksi perangkat, maka ia akan meningkatkan output energinya lagi.


Qi vs Powermat vs Rezence

Wireless Charging ini menjadi suatu hal yang umum dewasa ini. Dan untuk sekali ini, Apple gak buat standar mereka sendiri. Mereka lebih memilih standar Qi yang didukung oleh banyak perangkat.

Namun, standar Qi ini bukanlah satu-satunya. Standar Qi yang dimiliki oleh Wireless Power Consortium, memang yang terdepan, tapi bukanlah satu-satunya. Ada juga standar Power Matters Alliance-nya Powermat, atau standar PMA. Standar ini menggunakan induksi magnetik macam si Qi. Namun, keduanya gak sama. iPhone gak bisa dicharge menggunakan charger PMA.

Tapi, beberapa perangkat juga kompatibel sama keduanya. Seperti Samsung yang terbaru yaitu Galaxy Note 8, Galaxy S8 dan Galaxy S7 ini mendukung standari Qi dan PMA, keduanya bisa mengisi perangakat-perangkat tersebut dengan baik.

Baca Juga : Facebook Nguji Fitur Instant Video

Alliance for Wireless Power atau A4WP-nya Rezence menggunakan resonansi magnetik sebagai gantinya, sebuah teknologi yang ditambahkan Qi nanti. Dengan ini, memungkinkan kebebasan posisi charging lebih besar. Selain itu, kita juga bisa men-charge beberapa perangkat pada satu pengisi daya, berpindah-pindah dan bahkan mengisi daya melalui benda lain, seperti diatas meja. Standar Rezence ini membutuhkan Bluetooth untuk komunikasi antar perangkat.

Sebagai perusahaan kedua dan ketiga, PMA dan A4WP beraliansi menjadi AirFuel Alliance dan bekerja sama dalam upaya melawan Qi. Ckckckck . . .

Bagaimana Kita Menggunakan Wireless Charging Saat Ini?

Kalo kita pengen ponsel yang bisa charge secara wireless, tentunya kita perlu ponsel yang mendukung wireless charging dan juga charger yang kompatibel dengan ponsel kita. Selain itu, kita juga bisa membeli adaptor supaya ponsel yang gak support Wireless Charging bisa di charge secara wireless.

Beberapa smartphone yang udah mendukung wireless charging antara lain :
  • Apple iPhone 8, iPhone 8 Plus dan iPhone X
  • Samsung Galaxy Note 8 dan Galaxy Note 5
  • Samsung Galaxy S8, S8+, S8 Active, S7, S7 Edge, S7 Active
  • LG G6 (hanya versi US dan Kanada saja) and LG V30
  • Motorola Moto Z, Moto Z Play, Moto Z2 Force, Moto Z2 Play (hanya dengan wireless charging mod)

Para produsen Android banyak mengabaikan wireless charging dalam beberapa tahun terakhir. Cuman Samsung doang kayanya yang nyertain fitur ini pada smartphone kelas atas mereka. Misalnya aja, Google gak nawarin wireless charging buat smartphone Pixel-nya, walaupun ya sebelumnya Nexus nyertain fitur ini. Dengan Apple yang menaruh perhatian pada standar Qi, kayanya wireless charging bakalan jadi hal yang umum bagi perangkat Android lagi.

Nah, itu dia sob, tentang cara kerja dari Wireless Charging. So, gimana menurutmu? Apakah sobat ada yang pake Wireless Charging? Tulis pendapat sobat di kolom komentar ya! Adios!
Google Pixel Meraih Peringkat Pertama dalam Uji DxOMark

Google Pixel Meraih Peringkat Pertama dalam Uji DxOMark

Sejauh ini, peringkat teratas daftar DxOMark untuk smartphone kamera terbaik adalah HTC U11. Setelah meninjau dari beberapa kriteria, Google Pixel mendapatkan perolehan point lagi dan berhasil menggeser HTC di urutan teratas.

Google Pixels

Buat sobat yang pecinta fotografi tentunya udah tahu DxOMark yang ngasih perincian tentang analisis kamera, lensa dan kamera smartphone. Setelah analisis selesai, biasanya diberikan peringkat untuk masing-masing kategori. Setiap analisis tersebut dilakukan sesuai dengan standar yang dibuat pada tahun 2012, dimana model pertama yang dievaluasi adalah iPhone 4.

Baca Juga : Android P Mulai di Garap

Dengan sistem dual kamera dan peningkatan kualitas kamera, DxOMark menilai bahwa standar perlu diperbaharui sob, ditambahin beberapa hal yang mulai jadi penting saat ini. Dengan demikian, mereka meluncurkan standar terbaru dengan memperkenalkan komponen-komponen berikut :

1. Skor Zoom yang baru berdasarkan beberapa tes untuk berbagai focal lengths yang berbeda
2. Skor baru untuk mode portrait/bokeh, baik indoor maupun outdoor
3. Tes low-light kurang dari 1 Lux
4. Moving test untuk mengukur performa kamera dan teknik pemrosesan real-world

Standar ini sekarang akan diterapkan pada tes model baru, walaupun beberapa model utama juga udah dianalisis, mereka akan ditinjau ulang dengan standar ini, yang lebih sesuai dengan kemampuan mereka. Peninjauan ulang ini akan dilakukan pada Nokia 808, iPhone 6, Samsung Galaxy S6 Edge, HTC U11, Google Pixel, iPhone 7 dan iPhone 7 Plus.

Score Comparison

Kalo selama ini daftar di DoXMark ini didominasi sama HTC U11 dengan 90 point, setelah dilakukan peninjauan ulang, Google Pixel mendapatkan point ekstra yang membuatnya berhasil mencocokan skor dengan HTC.

Dalam waktu dekat, DxOMark juga akan meninjau ulang secara maksimal untuk memberikan hasil seadil mungkin. Nah, buat sobat yang pengen tahu lebih banyak tentang standar baru ini, sobat bisa mengunjunginya disini. Untuk perbandingannya mah disini.

So, gimana menurutmu sob? Tulis pendapatmu di kolom komentar ya! Adios!