Di iklan, biasanya daya tahan dari sebuah baterai laptop diklaim antara 15-20 jam, tapi faktanya tidak demikian. Beruntung laptopnya bisa dipakai sampai 10 jam. Estimasi pemakaian diatas tidak sepenuhnya salah dan bisa jadi bukan merupakan kesalahan sob. Produsen laptop memilih patokan paling relalistis, dengan nilai tertinggi.
Semua Orang Melakukannya!
Produsen laptop memanglah harus optimis. Misal, jika sebuah perusahaan pembuat laptop mengiklankan ketahanan baterai mereka 8 jam untuk penggunaan rutin, sementara perusahaan lain mengiklankan ketahanan baterai mereka 15 jam, perusahaan yang mengiklankan 8 jam tentu akan kalah.
Lah, kok bisa? Emangnya boleh? Pada dasarnya, perusahaan-perusahaan tidaklah berbohong dengan angka tersebut—well, beberapa dari mereka mungkin berbohong, tapi pada umumnya tidak berbohong. Masa pakai baterai yang lama tersebut berasal dari benchmark yang nyata. Biasanya benchmark yang dilakukan perusahaan tidak hanya menghasilkan satu hasil saja, dan yang tertinggi lah yang mereka ambil untuk iklan.
Kata-Kata "Up To" atau "Sampai"
Jika kita lebih teliti lagi, biasanya kita akan melihat kata "Up To" sebelum estimasi baterai. Perusahaan tidak menjanjikan masa pakai laptop 16 jam misalnya, tapi disitu tertulis "Up To 16 Hours". Kita bisa pake laptop sampe 16 jam jika laptop dalam keadaan ideal, sempurna—tidak dalam penggunaan yang berat-berat.
Kata-kata "Up To" ini bukanlah sebuah lisensi untuk jaminan angka-angka tersebut. Karena, perusahaan mengiklankan sebuah angka, angka yang didapat dari sebuah benchmark, bukan angka yang mewakili penggunaan yang sebenarnya.
It's a Secret : It's All About Video Playback
Selain dari benchmark, biasa perusahaan menggunakan metode Video Playback untuk menentukan berapa lama masa pakai baterai. Laptop dibiarkan memutar video sampai laptop benar-benar mati. Misalnya, tempat kepercayaan saya membeli laptop bekas. Disana pun begitu, untuk mengecek lama daya tahan baterai laptop, mereka memutar youtube sampai laptop benar-benar mati.
Oh iya, sebenernya ini bukanlah suatu rahasia sih sob. Metode ini tidak akan diketahui oleh kebanyakan orang yang tidak membaca saja hehe . .
Pemutaran Video Menggunakan Lebih Sedikit Daya Dibandingkan Task-Task Lain
Faktanya, pemutaran video secara terus menerus tidaklah mewakili penggunaan reguler laptop. Siapa juga yang akan duduk menonton 16 jam non-stop video tanpa melakukan apa-apa lagi?
Laptop modern (dan smartphone) menggunakan hardware acceleration untuk decoding sebuah video. Laptop memiliki hardware khusus yang disebut GPU (Graphical Processor Unit) yang secara efisien men-decode video dengan menggunakan daya sesedikit mungkin, dan menjaga agar penggunaan CPU tetap rendah, bahkan jika itu sebuah situs streaming atau aplikasi sekalipun.
Ini adalah fitur yang hebar. Fitur ini membantu menghemat baterai dan membuat laptop (atau smartphone) tetap dingin. Namun perusahaan menyalahgunakannya dengan menggunakan angka dari lama penggunaan laptop dengan pemutaran video untuk membual tentang baterai. Apa pun itu—entah itu laptop digunakan untuk browsing atau hanya menulis dokumen di Word—baterai akan terkuras lebih banyak daripada hanya memainkan video saja.
Sedikit Tips!
Daripada mengandalkan angka dari iklan, alangkah lebih baik jika kita mengandalkan reviewer. Dewasa ini sudah banyak reviewer-reviewer keren di YouTube, sehingga kita bisa melihat daya tahan baterai dari laptop yang ingin kita beli itu apakah sudah sesuai harapan kita atau tidak, karena biasanya reviewer tidak hanya melakukan pemutaran video saja untuk melakukan pengujian daya tahan baterai.
Oke, itulah sedikit fakta yang oe dapet dari beberapa situs luar, perihal daya tahan baterai. Semoga artikel ini bermanfaat ya sob! Jika ada pertanyaan, boleh kok coret di kolom komentar!